241401391.jpgAssalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Aku seorang akhwat berusia 19 tahun, entah mengapa keinginanku untuk cepat menikah sudah tidak dapat kutahan. Aku selalu gelisah karenanya. Pernah aku mencoba untuk melupakan keinginan itu, hanya karena keadaan ekonomi dan keluarga yang belum siap menerima seorang menantu. Tapi terkadang keinginan itu tidak dapat kujalankan. Aku tetap ingin cepat nikah. Aku capek hidup sendiri, aku takut terlena oleh gemerlapnya dunia. Apalagi di zaman sekarang banyak sekali maksiat dimana-mana. Tapi aku bingung kak. Problem sangat banyak dengan keluarga. Pernah suatu ketika ada seorang ikhwan yang mau melamarku. Tapi ayahku malah bilang pada ibu bahwa, “Aku belum siap mempunyai menantu kalau masalah keluarga kita belum beres.” Menurut kakak, apa yang harus ana lakukan saat ini? Haruskah aku menunggu sampe keadaan keluarga kembali normal? Tapi sampe kapan? Sedang ayahku tidak pernah berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan segera. Aku minta kakak untuk membantu memecahkan masalah yang kuhadapi sekarang. Atas jawabannya kuucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ukhti U di Kota T

Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji hanyalah milik Allah semata. Keinginan Adik untuk segera menikah adalah sesuatu yang wajar alias manusiawi. Sah-sah aja Adik ingin segera mengakhiri masa lajang. Bahkan bisa jadi sangat bagus, tergantung kesiapan dan kondisi Adik. Menikah memang salah satu solusi penting bagi problema para pemuda-pemudi. Ingat, ia salah satu solusi saja, bukan seluruhnya. Karena problem kehidupan ini jelas tak terbatas pada masalah pernikahan semata. Masih banyak problema lain yang butuh juga dicarikan solusi secara baik. Oleh karena itu, Adik tetap harus memandang kehidupan ini dengan pandangan yang luas. Apakah berarti Adik tak perlu memikirkan masalah pernikahan lagi? Bukan begitu maksudnya. Keinginan Adik untuk menikah dengan segera, perlu diusahakan dengan cara-cara yang indah sesuai syariat Islam. Kuatkan keinginan dan niat untuk itu, perbanyak doa kepada Allah, dan berusaha mencari jalan-jalan aman untuk mencapai pernikahan Islami dengan diiringi rasa berserah diri secara tulus kepada Alloh. Namun persiapan dan usaha tersebut tidak seharusnya menyebabkan Adik menutup mata terhadap masalah-masalah lain yang bertumpuk di hadapan. Jangan sampai beranggapan bahwa pernikahanlah satu-satunya solusi untuk menyelesaikan seluruh problem kehidupan Adik. Walaupun Adik telah menikah, problem kehidupan tetap saja menguntit Adik. Karena hal tersebut memang sebuah keniscayaan dalam hidup.

Solusi selengkapnya baca di majalah Elfata TERBARU yach, edisi September 2007