al-Imaam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahulloh
Jika manusia merasa cukup dengan dunia, maka hendaknya engkau merasa cukup dengan Alloh. Jika mereka berbangga dengan dunia, maka berbanggalah engkau dengan Alloh. Jika mereka merasa tenang dengan orang-orang yang mereka cintai, maka jadikanlah ketenanganmu dengan Alloh. Jika mereka berusaha mengenal dan mendekati raja-raja dan para pembesar mereka untuk meraih kemuliaan dan derajat yang tinggi, maka usahakanlah mengenal dan mencintai Alloh niscaya engkau mendapatkan puncak kemuliaan dan derajat yang tinggi.
Sebagian orang yang zuhud berkata:
“Aku tidak pernah mengetahui ada seorang yang mendengar tentang surga dan neraka kemudian waktu yang dia miliki tidak dia gunakan untuk mentaati Alloh, berdzikir, sholat, membaca al-Qur’an atau berbuat baik.”
Lalu seorang lelaki berkata kepadanya:
“Sesungguhnya aku banyak menangis.”
Orang zuhud tadi berkata:
“Sesungguhnya jika engkau tertawa sedangkan engkau mengakui kesalahanmu, maka hal itu lebih baik dari pada engkau menangis namun engkau mengungkit-ungkit amalanmu. Karena orang yang suka mengungkit amalannya, maka amalannya tidak akan naik melampaui kepalanya.”
Maka lelaki tadi berkata:
“Berikanlah aku nasihat.”
Orang zuhud itu berkata:
“Tinggalkanlah dunia untuk ahli dunia, sebagaimana mereka meninggalkan akhirat untuk ahli akhirat. Jadilah engkau di dunia ini seperti lebah, jika engkau makan, engkau makan sesuatu yang baik, jika engkau memberi makan, engkau memberi makan sesuatu yang baik dan jika engkau jatuh di suatu tempat, engkau tidak akan merusak dan merobeknya.
Diterjemahkan dari kitab “al-Fawaaid” karya al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahulloh, cetakan Daarul ‘Aqiidah halaman 113.
adhi said:
Assalamualaikum, makan yang baik dan memberi makan sesuatu yang baik, bagaimana kita mencerna nilai baik itu sendiri menurut islam?
sumsila said:
assalamualaikum…….
allah berfirman dalam alqur’an surah al-alaq ayat 1 sampai 5 yang artinya bacalah dengan nama tuhanmu, yang menciptakanmu dari segumpal darah, bacalah dengan nama tuhanmu yang mengajarkanmu dengan kallam yang mengajarkanmudari apa apa yang belum kamu ketahuti.
dari surat ini diterangkn bahwa tak pernah ada habisnya segala pemberian alllah mulai dari kita tercipta sampai ilmu untuk bekal hidup maka sudah sepantasnya bagi kita semmua untuk bersyukur.
Ping-balik: SETANGKAI MAWAR CINTA | boedaksunda